Bakwan Kawi Wonosobo ASRI

Bakwan Kawi Wonosobo ASRI


Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar makanan yang satu ini. Khusus di derah Jogja (karena saya orang Jogja) sering kita jumpai grobak bertuliskan “BAKWAN KAWI” atau sering kali ada juga yang menyebutnya “BAKWAN MALANG” di jalan-jalan ataupun kampus-kampus. Sebuah makanan khas dari daerah Jawa Timur, tepatnya kota Malang. 
Pertanyaan selanjutnya, apa sih keistimewaan makanan ini? Yups, dari segi tampilan dan rasa memang makanan ini biasa-biasa saja, hanya sebuah campuran daging berbalut tepung yang digoreng ataupun direbus. Ditambah dengan kuah berkaldu yang sangat cocok disajikan dalam kondisi panas. Sekilas hanya seperti makanan bakso, itupun tanpa ada campuran mie.

Saya sering melihat penjual “BAKWAN KAWI” sudah pulang dengan kondisi stock bakwannya habis alias laris manis. Hebat bukan, makanan yang sederhana bisa laku terjual dengan cepat. Kemudian, taukah kenapa makanan ini laris manis manis di daerah Jogja? Sebenarnya jawabannya simple. Karena bakwan ini khas Malang, so bagi orang Jogja, makanan ini tergolong makanan yang asing bagi mereka dari segi ke-khas-an. Bayangkan, jika kita ingin membeli “BAKWAN KAWI” langsung di-import dari Malang langsung. Berapa biaya yang dikeluarkan mulai dari naik bis/kereta, belum parkirnya, belum nyari di sana sini,ongkos pulangnya, dan lain sebagainya.

“BAKWAN KAWI” hanya salah satu contoh saja. Banyak sekali makanan khas dari daerah luar Jogja yang laris dijual di Jogja. Seperti Sate Madura, Coto Makasar, Soto Kudus, Mie Jakarta dan banyak lagi yang lainnya. Seperti halnya “BAKWAN KAWI”, makanan-makanan tersebut juga tergolong makanan laris yang dijual di wilayah Jogja.

Sebuah pelajaran yang berharga bisa kita peroleh dari “ke-laris-an” makanan-makanan tersebut. Jika kita ibaratkan makanan-makanan tersebut adalah kita, tentu kita sudah bisa membayangkan jika kita berada di daerah lain, apa sih yang membuat daya tarik kita di daerah lain tersebut? Ya, daya tarik kita terletak di ke-khas-an kita. Misalnya saja di kampus saya UNY, banyak orang Cilacap yang ngampus di sana. Menjadi daya tarik tersendiri bila mahasiswa “ngapak” itu berinteraksi dengan mahasiswa lain. Terlebih ketika berbicara dengan logat yang khas. Tentu itu merupakan kelebihan bukan kekurangan.

Dalam QS. Ali Imran:103, Allah swt berfirman :
Artinya : 
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah   dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya  agar kamu mendapat petunjuk”

Demikian sekilas tentang bakwan kawi....

0 komentar:

Posting Komentar